Ada apa dengan nilai-nilai ketika kita sering berpikir negatif?


Mengapa nilai-nilai kehidupan berubah dan hal apa yang terpenting dalam kehidupan?. Pertanyaan ini diajukan kepada hampir 50.000 orang di 60 negara. Penyelenggaraan jejak pendapat yang dilakukan oleh Gallup melaporkan bahwa respon yang paling sering dicetuskan dari hampir setiap pelosok dunia ialah ; memiliki kehidupan keluarga yang bahagia dan kesehatan yang baik.

Jika dilihat sekilas hampir semua masyarakat penduduk di dunia ini mempunyai niat dan nilai luhur yang sama. Namun, situasi dan kesehariannya tidaklah begitu cerah. Dahulu, nilai-nilai masyarakat didasarkan pada prinsip-prinsip agama dan moral turun-temurun. Akan tetapi, keadaanya berubah dengan cepat. Saat ini kaum muda memanifestasikan nilai-nilai kehidupan yang semakin sedikit   dipengaruhi oleh orang tua, tradisi, dan lingkungan. Hal yang sama terjadi pada semua orang tua maupun muda di seluruh dunia.

Bukti ini semakin banyak kita lihat di dalam kehidupan kita saat ini dengan terindetifikasinya perubahan yang berurat berakar dalam cara pandang dunia. Apa yang mendorong perubahan itu? Perubahan tersebut mencerminkan sebuah perubahan ekonomi dan teknologi. Contohnya di Negara makmur, mendapatkan pekerjaan digolongkan cukup rendah di antara hal-hal yang terpenting dalam kehidupan. Tetapi, di Negara berkembang, mendapatkan pekerjaan berada di urutan pertama! Ya, bagi orang-orang miskin, menyambung kehidupan dari hari ke hari adalah hal terpenting. Seraya Negara mengalami perkembangan ekonomi, penduduk kemudian memprioritaskan hal-hal seperti kesehatan, kehidupan keluarga yang bahagia, dan pengekspresian diri.

Karena kemajuan teknologi, nilai-nilai yang muncul ini pasti berdampak besar pada Negara berkembang. Nilai-nilai dan keyakinan manusia dibentuk oleh apa yang kita lihat dan dengar. Dengan demikian, media massa memiliki dampak yang amat besar terhadap nilai-nilai kehidupan manusia. Oleh karena itu, perubahan apa saja yang sedang terjadi dan kita lihat serta dirasakan dalam sikap dan perilaku individu setiap manusia? Bagaimana nilai-nilai yang berubah ini mempengaruhi kita dan keluarga? Apakah nilai-nilai kehidupan sedang merosot?.

Hadiah yang terbesar diberikan oleh orang tua kepada anak adalah pendampingan kepribadian si anak di sertai kasih sayang yang tak terbatas dalam seperangkat nilai, yang orang tua amalkan dan yang tidak sekedar diucapkan. Tanpa nilai-nilai yang tepat, kehidupan tidak lebih dari sekedar perjuangan untuk bertahan hidup. Nilai-nilai membuat kehidupan bermakna. Ia menghasilkan prioritas. Ia menetapkan batasan moral dan mendefinisikan keidah perilaku.

Kendati demikian, banyak nilai tradisional sedang berubah dengan pesat. Contohnya masyarakat sedang bergerak menuju norma-norma seksual yang memberikan keleluasan yang lebih luas untuk memuaskan nafsu seksual individu dan ekspresi dari individu. Ada sebagian orang yang memuji kebebasan seksual ini suatu kebaikan tapi inilah tanda-tanda mencolok kemunduran moral manusia. Nilai-nilai lainpun mengalami kemerosotan yang mencolok seperti etos kerja, cara belajar kuat dan hidup sehat. Tren kemerosotan ini mungkin didorong oleh tekanan ekonomi. Nilai lain yang sangat krusial mengalami kemerosotan adalah tata krama dan kesopanan. Kadang-kadang, orang mengatakan bahwa mereka telah memeluk nilai-nilai tertentu, tetapi kata-kata mereka tidak selalu dinyatakan dalam perbuatan. Akan tetapi, apa yang terjadi dalam praktek yang sebenarnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar