Bagaimana memulai kepercayaan berpikir?


Apakah kepercayaan itu? Menurut sebuah kamus orang lain berarti yakin bahwa jujur dan tulus dan bahwa mereka tidak akan dengan sengaja melakukan sesuatu yang akan menyakiti saudara. Kepercayaan dipupuk perlahan-lahan, tetapi dapat dihancurkan dalam sekejap. Mengingat begitu banyak orang merasa bahwa kepercayaan mereka telah disalahgunakan, apakah mengherankan kalau orang-orang engan menaruh kepercayaan kepada orang lain?  Menurut suatu survey yang diterbitkan di jerman pada tahun 2002, kurang dari 1 di antara 3 remaja yang memiliki kepercayaan mendasar kepada orang lain. Kita dapat menanyai diri sendiri, dapatkah kita benar-benar mempercayai seseorang? Apakah sepadan untuk menaruh kepercayaan kita kepada seseorang dengan resiko dikecewakan?

Kepercayaan itu vital untuk kehidupan yang bahagia, hal ini seperti sedang keracunan makanan. Seseorang yang mengalami berulang kali perlu lebih berhati-hati dalam kebiasaan makannya. Tetapi, sama sekali menjauhkan makanan untuk menghindari resiko keracunan makanan bukanlah pilihan yang realities. Melakukan hal itu akan menimbulkan lebih banyak masalah dari pada yang akan dipecahkan. Tanpa makanan, tidak seorang pun dapat hidup lama.

Demikian pula, dikhianati orang yang kita percayai sangatlah menyakitkan. Penghianatan kepercayaan yang berulang kali dapat membuat kita memikirkan dengan saksama pilihan teman bergaul kita. Namun, sama sekali menjahui orang-orang untuk menghindari resiko dikecewakan bukanlah solusinya. Mengapa? Karena sikap tidak mempercayai orang lain dapat merampas kebahagian kita. Untuk menempuh kehidupan yang memuaskan, kita membutuhkan hubungan yang didasarkan pada kepercayaan timbal balik. Kepercayaan merupakan salah satu dasar untuk interaksi sehari-hari kita yang tidak pelik dengan orang lain karena setiap orang mendambakan kepercayaan.

Kepercayaan memperbaiki mutu kehidupan sampai taraf yang membuatnya vital untuk kelangsungan hidup. Malah, tanpa kepercayaan tersebut seseorang tidak dapat menanggulangi kehidupan. Karena kita memiliki kebutuhan dasar untuk menaruh kepercayaan kita kepada seseorang, siapa yang dapat kita percayai tanpa resiko dikecewakan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar