Dampak berpikir pesimisme


Bagaimana kita memandang kegagalan kita? Banyak pakar sekarang percaya bahwa jawaban untuk pertanyaan itu banyak berperan dalam menunjukan apakah anda optimism atau pesimis. Kita semua mengalami beragam cobaan yang berat dalam kehidupan, beberapa dari kita lebih sering mengalaminya daripada yang lain. Namun, mengapa beberapa orang tampaknya kembali bersemangat setelah mengalami kesukaran, siap untuk mencoba lagi, sedangkan orang lain tampaknya menyerah bahkan setelah mengalami kesulitan yang relative sepele?

Misalnya, bayangkan anda sedang mencari pekerjaan. Anda diwawancarai dan ditolak. Bagaimana perasaan anda setelah itu? Anda mungkin merasakan sakit hati dan memandangnya sebagai masalah permanen, mengatakan kepada diri sendiri, tidak seorangpun mau memperkerjakan orang seperti kita. Kita tidak akan pernah mendapatkan pekerjaan. Atau, lebih buruk lagi, anda bisa membiarkan satu kegagalan ini mempengaruhi pandangan anda tentang semua aspek kehidupan anda. Berpikir, saya benar-benar pecundang, saya tidak berguna untuk siapa pun. Dalam kedua kasus, cara berpikir semacam itu adalah inti dari pesimisme.

Memerangi pesimisme, bagaimana anda bisa melawannya? Belajar mengenali pikiran-pikiran negative seperti itu adalah vital yang pertama. Langkah berikut adalah berjuang melawannya. Carilah berbagai penjelasan alternative yang masuk akal. Misalnya, apakah memang benar bahwa anda ditolak karena tidak seorang pun mau mempekerjakan anda? Atau, mungkinkah majikan itu sekedar mencari seseorang dengan kecakapan yang lain?

Dengan mengunakan fakta-fakta yang spesifik, singkapan pikiran-pikiran pesimis yang merupakan reaksi yang berlebihan. apakah satu penolakan benar-benar berarti bahwa kita pecundang sejati, atau dapatkan kita memikirkan bidang lain dalam kehidupan kita seperti kegiatan spiritual, hubungan keluarga, atau persahabatan kita yang didalamnya anda cukup berhasil? Belajarlah menolak cara berpikir yang suram bahwa apa pun yang anda lakukan atau situasi apa pun yang anda alami, hasil akhirnya pasti membawa bencana. Lagi pula, apakah anda dapat benar-benar tahu bahwa tidak akan pernah mendapatkan pekerjaan? Ada lagi yang dapat anda lakukan untuk menyingkirkan cara berpikir yang negative.

Pada tahun-tahun belakangan ini, para peneliti telah mengembangkan defenisi yang menarik, meskipun agak sempit, tentang harapan. Meraka mengatakan bahwa harapan mencakup kepercayaan bahwa anda akan sanggup memenuhi tujuan-tujuan tertentu kita. Dengan berfokus pada aspek harapan pribadi ini, kita dapat dibantu untuk mengembangkan cara berpikir yang lebih positif dan lebih berorientasi pada tujuan.

Agar memiliki keyakinan bahwa kita dapat memenuhi tujuan-tujuan masa depan kita. Kita perlu mengumpulkan pengalaman tentang menetapkan tujuan dan memenuhinya. Jika anda merasa bahwa anda tidak memiliki pengalaman seperti itu, mungkin ada sebaiknya memikirkan secara serius tujuan-tujuan yang anda tetapkan untuk diri sendiri. Pertama, apakah anda mempunyainnya? Mudah sekali terjebak dalam rutin dan hiruk pikuk kehidupan tampa berhenti untuk memikirkan apa yang benar-benar kita inginkan dari kehidupan, hal-hal apa yang paling penting bagi kita. Mengenai prinsip praktis ini, yakni menetapkan prioritas secara jelas.

Harapan berpikir positif?


Doni baru berusia dua belas tahun, tetapi ia telah bertarung melawan kangker selama enam bulan. Para dokternya telah putus asa, begitu pula orang-orang lain yang dekat dengan lelaki-laki itu. Tetapi, doni tidak putus asa. Ia percaya bahwa ia akan bertumbuh menjadi peneliti dan ikut menemukan obat kanker suatu hari kelak. Ia khususnya sangat mengharapkan kedatangan seorang dokter yang berspesialisasi dalam mengobati jenis kangker yang diidapnya. Namun, sewaktu hari tiba, sang spesialis terpaksa membatalkan kunjungannya karena cuaca yang buruk. Semangat doni terpuruk. Untuk pertama kalinya, ia lunglai. Ia meninggal beberapa hari kemudian.

Harapan, apakah benar-benar ada pengaruhnya?. Kisah diatas tadi merupakan dampak harapan dan keputusasaan terhadap kesehatan. Anda mungkin pernah mendengar cerita dan merasakan langsung kedaan seperti ini. Kekuatan apa yang terlihat dalam kasus seperti itu? Apakah harapan benar-benar bisa menyembuhkan yang dipercayai beberapa orang? Optimisme, harapan dan emosi positif lainnya memang memiliki pengaruh yang kuat terhadap kehidupan dan kesehatan seseorang. Tetapi, tidak semua orang sependapat dengan pandangan semacam itu. Beberapa peneliti menolak segala macam pernyataan tersebut dan menganggapnya sebagai cerita dongeng yang tidak ilmiah. Mereka lebih suka menganggap bahwa penyakit fisik disebabkan hanya oleh alasan-alasan fisik. Tentu saja, sikap skeptis terhadap pentingnya harapan bukan hal yang baru. Ribuan tahun yang lalu juga terjadi demikian, bahwa manusia hidup berdasarkan harapan dan akan mati tanpa harapan.

Kalau begitu, apa kebenaran tentang harapan? Apakah sekedar angan-angan, cara orang-orang mencari penghiburan dalam mimpi yang hampa? Atau, apakah ada alasan yang sah untuk melihat bahwa harapan bukan sekedar mimpi, melainkan sesuatu yang kita semua butuhkan demi kesehatan dan kebahagiaan, sesuatu yang memiliki dasar yang nyata dan manfaat yang nyata?

Mengapa kita membutuhkan harapan?. harapan bukanlah obat sakti yang bisa menyembuhkan segala sesuatu, dan hendaknya tidak dilebih-lebihkan nilainya. Dikeseharian, kenyataan yang sering ditemukan banyak orang yang mengidap penyakit fatal sedang bergulat dalam peperangan yang meletihkan dan menguras tenaga. Menambahkan rasa bersalah kepada beban mereka sudah berat tentulah merupakan hal yang sama sekali tidak ingin dilakukan oleh orang-orang yang mereka kasihi. Kalau begitu, haruslah kita menyimpulkan bahwa harapan itu tidak bernilai?

Sama sekali tidak. Yang harus ditumbuhkan adalah perawatan yang berfokus pada membuat kehidupan sipasien lebih menyenangkan dan nyaman selama ia berjuang. Inilah nilai perawatan yang menghasilkan keadaan pikiran yang lebih bahagia, bahkan pada orang yang sakit parah. Ada cukup banyak bukti bahwa harapan dapat melakukan hal itu dan lebih banyak lagi.

Nilai harapan adalah terapi ampuh. Dukungan ini diyakini membantu orang-orang mempertahankan sudut pandang lebih positif dan penuh harapan. Suatu penelitian di tahun 1989 mendapati bahwa para pasien yang menerima dukungan seperti itu hidup lebih lama, sedangkan riset belum lama ini ini tidak menemukan bukti yang sekuat itu. Namun, penelitian-penelitian telah meneguhkan bahwa para pasien yang menerima dukungan emosi mengalami lebih sedikit depresi dan nyeri daripada pasien yang tidak menerimanya. Perhatian penelitian lain yang berfokus pada peranan optimisme dan pesimisme sebagai penyebab penyakit jantung koroner. Lebih dari 1.300 pria dievaluasi dengan cermat untuk menentukan apakah mereka memandang kehidupan secara optimis atau pesimis. Sepuluh tahun kemudian, penelitian lanjutan mendapatkan bahwa lebih dari 12 persen pria-pria itu mengalami salah satu bentuk penyakit jantung koroner. Diantaranya, yang tergolong pesimis jumlahnya hampir dua kali lipat yang tergolong optimis.

Laura Kubzanzky, asisten profesor kesehatan dan perilaku sosial di fakultas kesehatan masyarakat Harvard, berkomentar, sebagian besar bukti untuk gagasan bahwa berpikir positif itu baik untuk kesehatan anda sebelumnya berupa cerita orang-orang. Penelitian ini menyediakan bukti medis aktual yang pertama untuk gagasan itu dalam bidang penyakit jantung. Beberapa penelitian telah mendapati bahwa orang-orang yang menganggap kesehatannya buruk lebih lambat pulih dari pembedahan dari pada orang-orang yang menganggap kesehatannya optimal. Bahkan umur panjang dikaitkan dengan optimisme.

Suatu penelitian mengkaji bagaimana lansia dipengaruhi oleh pandangan yang positif dan yang negative tentang penuaan. Sewaktu para lansia diberi pesan-pesan sepintas yang mengaitkan proses penuaan dengan hikmat dan pengalaman yang bertambah, mereka kemudian didapati berjalan dengan kekuatan dan energy yang bertambah. Malah, peningkatannya setara dengan hasil program olah raga selama 12 minggu.

Mengapa emosi-emosi seperti harapan, optimisme, dan sudut pandang positif tampaknya berfaedah untuk kesehatan? Barangkali para ilmuwan dan dokter belum cukup memahami pikiran dan tubuh manusia untuk menyediakan jawaban yang pasti. Meskipun demikian, para pakar yang meneliti pokok ini dapat membuat terkaan berdasarkan pengamatan. Misalnya, seorang profesor neorologi memperkirakan. Rasanya senang sewaktu berbahagia dan memiliki harapan. Itu adalah kondisi menyenangkan yang menghasilkan sangat sedikit stress, dan tubuh berkembang sehat dalam kondisi-kondisi itu. Itu adalah satu hal lagi yang dapat orang-orang lakukan untuk diri sendiri sebagai upaya agar tetap sehat. Gagasan ini di anggap baru dan inovatif oleh beberapa dokter, psikologi, dan ilmuan.

Bagaimana memulai kepercayaan berpikir?


Apakah kepercayaan itu? Menurut sebuah kamus orang lain berarti yakin bahwa jujur dan tulus dan bahwa mereka tidak akan dengan sengaja melakukan sesuatu yang akan menyakiti saudara. Kepercayaan dipupuk perlahan-lahan, tetapi dapat dihancurkan dalam sekejap. Mengingat begitu banyak orang merasa bahwa kepercayaan mereka telah disalahgunakan, apakah mengherankan kalau orang-orang engan menaruh kepercayaan kepada orang lain?  Menurut suatu survey yang diterbitkan di jerman pada tahun 2002, kurang dari 1 di antara 3 remaja yang memiliki kepercayaan mendasar kepada orang lain. Kita dapat menanyai diri sendiri, dapatkah kita benar-benar mempercayai seseorang? Apakah sepadan untuk menaruh kepercayaan kita kepada seseorang dengan resiko dikecewakan?

Kepercayaan itu vital untuk kehidupan yang bahagia, hal ini seperti sedang keracunan makanan. Seseorang yang mengalami berulang kali perlu lebih berhati-hati dalam kebiasaan makannya. Tetapi, sama sekali menjauhkan makanan untuk menghindari resiko keracunan makanan bukanlah pilihan yang realities. Melakukan hal itu akan menimbulkan lebih banyak masalah dari pada yang akan dipecahkan. Tanpa makanan, tidak seorang pun dapat hidup lama.

Demikian pula, dikhianati orang yang kita percayai sangatlah menyakitkan. Penghianatan kepercayaan yang berulang kali dapat membuat kita memikirkan dengan saksama pilihan teman bergaul kita. Namun, sama sekali menjahui orang-orang untuk menghindari resiko dikecewakan bukanlah solusinya. Mengapa? Karena sikap tidak mempercayai orang lain dapat merampas kebahagian kita. Untuk menempuh kehidupan yang memuaskan, kita membutuhkan hubungan yang didasarkan pada kepercayaan timbal balik. Kepercayaan merupakan salah satu dasar untuk interaksi sehari-hari kita yang tidak pelik dengan orang lain karena setiap orang mendambakan kepercayaan.

Kepercayaan memperbaiki mutu kehidupan sampai taraf yang membuatnya vital untuk kelangsungan hidup. Malah, tanpa kepercayaan tersebut seseorang tidak dapat menanggulangi kehidupan. Karena kita memiliki kebutuhan dasar untuk menaruh kepercayaan kita kepada seseorang, siapa yang dapat kita percayai tanpa resiko dikecewakan?

Perilaku Kecantikan yang salah kaprah?


Nova, adalah seorang wanita muda yang sukses dan berasal dari keluarga yang menyenangkan. Namun, ia tidak bahagia, mengapa? Ia tidak puas dengan parasnya. Meski keluarga berupaya menghiburnya, nova merasa bahwa ia sama sekali tidak cantik, dan ini membuatnya sangat tertekan.

Andi berasal dari keluarga yang terhormat dan seharusnya ia bahagia. Tetapi, ia merasa bahwa ia tidak akan pernah mendapatkan jodoh. Mengapa? Andi merasa dirinya biasa-biasa saja, bahkan jelek. Ia yakin bahwa tidak ada wanita yang pantas yang bakal tertarik kepadanya.

Di sekolah, anto yang berusia sepuluh tahun suka sekali bergaul. Ia senang bermain bersama teman-teman sekolahnya, tetapi ia sering menangis karena mereka mengolok-olok penampilannya. Kata mereka, ia si gemuk.

Hal ini terjadi di mana-mana. Masalah yang dialami nova, andi dan anto bukanlah semata-mata karena kurang percaya diri. Pada dasarnya, tidak seorangpun yang suka ditolak gara-gara penampilannya. Akan tetapi, masyarakat terlalu mementingkan penampilan. Buktinya, kesuksesan sering kali diukur dari penampilan. Misalnya, orang yang paling menariklah yang tampaknya lebih gampang mendapatkan pekerjaan, hal ini sudah terpatri di pikiran rata-rata kaum wanita zaman sekarang.  

Tentu saja, ada banyak kaum pria yang juga terobsesi untuk membentuk tubuh yang sempurna. Sesungguhnya, banyak pria dan wanita telah berupaya mati-matian untuk menjadi ganteng atau cantik, bahkan sampai membiarkan diri kelaparan atau menjalani sejumlah perawatan yang menyakitkan demi wajah atau bentuk tubuh yang sempurna mungkin. Apakah upaya ini ada gunanya? Atau, ada bahayanya?

Zaman sekarang orang lebih suka dengan orang-orang yang ia angap menarik. Tetapi, apa yang sebenarnya membuat anda menarik? Bagaimanapun juga, ada ciri-ciri bawaan yang tidak bisa anda rubah tanpa resiko. Selain itu, kecantikan fisik bersifat sementara, sebab tidak seorangpun yang dapat luput dari dampak penuaan dan penyakit. Adakah jenis kecantikan lain yang lebih penting, langgeng, dan mudah didapat? Ya, sebuah kecantikan batiniah.

Dapatkah kecantikan batiniah memikat orang lain? Tentu jawabannya. Contohnya seperti pernikahan, dimana kita tertarik dengan pasangan karena kejujuran dan ketulusan hatinya. Yang terpenting dalam kehidupan ini adalah menyenangkan. Hal itu turut membuatnya  pasangan kita menjadi sosok yang bertimbang rasa dan kasih. Ia mempertimbangkan diri sewaktu mengambil keputusan-keputusan dan diri kita serasa dihargai, itulah sebuah bentuk cintanya pasangan kita. Ketertarikan pada pasangan bukan hanya didasari oleh kecantikan fisik melainkan pada kepribadiannya, yang membuat kita semakin mencintainya. Ia selalu berpikir tentang orang lain dan melakukan hal-hal yang membuat mereka bahagia. Ini membuat kita selalu bahagia berada di sisinya.

Dalam dunia yang penuh kepalsuan ini, kita perlu melihat hingga ke balik permukaan. Kita perlu memahami bahwa mendapatkan penampilan yang ideal itu sulit bahkan mustahil dan sangat terbatas manfaatnya. Namun, kita bisa mengembangkan sifat-sifat yang menyenangkan yang turut membentuk kecantikan batiniah.

Ada apa dengan nilai-nilai ketika kita sering berpikir negatif?


Mengapa nilai-nilai kehidupan berubah dan hal apa yang terpenting dalam kehidupan?. Pertanyaan ini diajukan kepada hampir 50.000 orang di 60 negara. Penyelenggaraan jejak pendapat yang dilakukan oleh Gallup melaporkan bahwa respon yang paling sering dicetuskan dari hampir setiap pelosok dunia ialah ; memiliki kehidupan keluarga yang bahagia dan kesehatan yang baik.

Jika dilihat sekilas hampir semua masyarakat penduduk di dunia ini mempunyai niat dan nilai luhur yang sama. Namun, situasi dan kesehariannya tidaklah begitu cerah. Dahulu, nilai-nilai masyarakat didasarkan pada prinsip-prinsip agama dan moral turun-temurun. Akan tetapi, keadaanya berubah dengan cepat. Saat ini kaum muda memanifestasikan nilai-nilai kehidupan yang semakin sedikit   dipengaruhi oleh orang tua, tradisi, dan lingkungan. Hal yang sama terjadi pada semua orang tua maupun muda di seluruh dunia.

Bukti ini semakin banyak kita lihat di dalam kehidupan kita saat ini dengan terindetifikasinya perubahan yang berurat berakar dalam cara pandang dunia. Apa yang mendorong perubahan itu? Perubahan tersebut mencerminkan sebuah perubahan ekonomi dan teknologi. Contohnya di Negara makmur, mendapatkan pekerjaan digolongkan cukup rendah di antara hal-hal yang terpenting dalam kehidupan. Tetapi, di Negara berkembang, mendapatkan pekerjaan berada di urutan pertama! Ya, bagi orang-orang miskin, menyambung kehidupan dari hari ke hari adalah hal terpenting. Seraya Negara mengalami perkembangan ekonomi, penduduk kemudian memprioritaskan hal-hal seperti kesehatan, kehidupan keluarga yang bahagia, dan pengekspresian diri.

Karena kemajuan teknologi, nilai-nilai yang muncul ini pasti berdampak besar pada Negara berkembang. Nilai-nilai dan keyakinan manusia dibentuk oleh apa yang kita lihat dan dengar. Dengan demikian, media massa memiliki dampak yang amat besar terhadap nilai-nilai kehidupan manusia. Oleh karena itu, perubahan apa saja yang sedang terjadi dan kita lihat serta dirasakan dalam sikap dan perilaku individu setiap manusia? Bagaimana nilai-nilai yang berubah ini mempengaruhi kita dan keluarga? Apakah nilai-nilai kehidupan sedang merosot?.

Hadiah yang terbesar diberikan oleh orang tua kepada anak adalah pendampingan kepribadian si anak di sertai kasih sayang yang tak terbatas dalam seperangkat nilai, yang orang tua amalkan dan yang tidak sekedar diucapkan. Tanpa nilai-nilai yang tepat, kehidupan tidak lebih dari sekedar perjuangan untuk bertahan hidup. Nilai-nilai membuat kehidupan bermakna. Ia menghasilkan prioritas. Ia menetapkan batasan moral dan mendefinisikan keidah perilaku.

Kendati demikian, banyak nilai tradisional sedang berubah dengan pesat. Contohnya masyarakat sedang bergerak menuju norma-norma seksual yang memberikan keleluasan yang lebih luas untuk memuaskan nafsu seksual individu dan ekspresi dari individu. Ada sebagian orang yang memuji kebebasan seksual ini suatu kebaikan tapi inilah tanda-tanda mencolok kemunduran moral manusia. Nilai-nilai lainpun mengalami kemerosotan yang mencolok seperti etos kerja, cara belajar kuat dan hidup sehat. Tren kemerosotan ini mungkin didorong oleh tekanan ekonomi. Nilai lain yang sangat krusial mengalami kemerosotan adalah tata krama dan kesopanan. Kadang-kadang, orang mengatakan bahwa mereka telah memeluk nilai-nilai tertentu, tetapi kata-kata mereka tidak selalu dinyatakan dalam perbuatan. Akan tetapi, apa yang terjadi dalam praktek yang sebenarnya?

Dampak berpikir negatif dikala sendiri tetapi tidak kesepian


Dalam masyarakat dewasa ini, banyak orang beranggapan akan sering mengalami kesepian hidup ketika sedang focus menjalani kehidupan pilihannya.  Perasaan ini menyerang semua orang tanpa memandang usia, ras, status sosial, maupun agamnya. Pernahkan anda kesepian? Pastinya ia, karena kita semua sewaktu-waktu pernah merasa butuh teman untuk mendengarkan, menenangkan kita atau mungkin menyelami perasaan atau pikiran kita, dan untuk memahami diri kita secara pribadi. Kita membutuhkan seseorang yang peka terhadap perasaan kita.

Namun, orang yang sedang sendirian tidak selalu sedang kesepian. Seseorang dapat berada sendirian untuk waktu yang lama, menikmati apa yang ia lakukan tanpa sama sekali merasa kesepian. Tetapi, ada juga arang-orang yang tidak tahan kalau sendirian saja. Kesendirian merupakan makna keterpisahan dari orang-orang lain tetapi tidak selalu menyiratkan keadaan tidak bahagia… Orang kesepian sangat ingin dihibur melalui kehadiran seseorang yang tulus dan mengasihinya sehingga ia dapat ceria kembali.

Kesepian merupakan perasaan yang kuat, dan hal itu bisa sangat menyakitkan. Orang yang kesepian merasa hampa dan dikucilkan dari orang lain. Kita dapat merasa tidak berdaya dari ketakutan. Pernahkah anda merasa begitu? Apa penyebab kesepian?

Problem, situasi dan kondisi memiliki pengaruh yang berbeda-beda pada setiap orang. Mungkin anda merasa dijauhi oleh teman-teman anda. Perubahan lingkungan seperti pindah ke  sekolah baru, memulai pekerjaan baru, atau pindah ke daerah, kota, atau negara lain, hal ini dapat menghadirkan rasa kesepian karena anda mesti meninggalkan teman-teman lama anda. Orang yang kehilangan orang tua atau pasangannya bisa merasa kesepian selama bertahun-tahun. Selain itu, seraya kita semakin tua, teman-teman dan kenalan kita berganti, berkurang atau habis.

Perkawinan tidak selalu menjamin bahwa seseorang akan bebas dari rasa kesepian. Jika kedua pihak selalu salah paham dan tidak cocok, mereka bisa mengalami stress sehingga merasa bimbang dan bahkan teman hidup dan anak bisa merasa terkucil. Tetapi, selain kesepian akibat kematian orang yang dikasihi, perceraian, atau pengucilan fisik atau emosi, ada kesepian jenis lain yang bisa sangat mempengaruh kita. Kondisi ini terjadi sewaktu hubungan kita dengan tuhan merenggang dan kita merasa terpisah darinya.

Pernahkah anda mengalami salah satu situasi diatas? Apakah rasa kesepian bisa diatasi?

Mengatasi kesepian itu tidaklah gampang. Yang terlihat disini adalah perasaan-perasaan berpikir negatife yang kuat. Bagaimana kita dapat mengatasi rasa kesepian yang kuat? Apa yang telah dilakukan beberapa orang untuk menaggulangi perasaan negative yang kuat ini? Mengapa kita kesepian?

Dafit, senang sendirian sewaktu hendak membuat keputusan, tetapi ia merasa bahwa kesepian bisa berbahaya. Sewaktu kecil, ia kurang berkomunikasi dengan orang tuannya. Karena tidak tahu cara bagimana mendapatkan perhatian mereka, ia mengurung diri dikamar. Ia bercerita, saya mulai mengalami kelainan perilaku makan. Saya terkurung perasaan depresi. Saya selalu berkata didalam hati, buat apa saya memusingkan problem orang tua saya, toh mereka tidak pernah memusingkan problem saya?. Kemudian saya mengira bahwa rasa kesepian itu bisa diatasi dengan perkawinan. Saya berupaya untuk kawin sebagai pelarian. Tetapi, saya kemudian berpikir, kenapa saya harus menghancurkan kehidupan orang lain? Saya harus membenahi cara berpikir saya terlebih dahulu! disertai berdoa.

Tips praktis buat kita dalam mengatasi kesepian ;
1.      Ingatlah bahwa situasi kita bisa diubah, bahwa tidak akan selamanya begitu dan orang lain mengalaminya juga
2.      Jangan menuntut terlalu banyak dari diri sendiri
3.      Berpuaslah dengan diri anda secara umum
4.      Kembangkanlah kebiasaan makan dan olah raga yang baik, dan tidurlah yang cukup
5.      Sewaktu sendirian, lakukanlah hal-hal yang kreatif dan pelajarilah keterampilan-keterampilan baru
6.      Berhati-hatilah untuk tidak menilai orang yang anda temui berdasarkan pengalaman masa lalu anda
7.      Hargailah sahabat-sahabat anda dan sifat mereka masing-masing. Berupayalah memiliki sahabat-sahabat yang baik. Mintalah saran dari orang-orang yang lebih tua dan berpengalaman
8.      Lakukanlah sesuatu untuk orang lain, tersenyumlah pada mereka, ucapkan kata-kata yang ramah, bagikan hal-hal yang anda dapatkan dari pengalaman hidup kita, inilah obat yang ampuh untuk kesepian kita saat merasa dibutuhkan oleh orang lain.
9.      Jangan berkhayal dan membayangkan seolah-olah anda punya hubungan dengan mereka seperti tokoh-tokoh dalam film, televise, internet, atau bacaan.
10.  Jika kita sudah menikah, jangan mengaggap bahwa suami atau istri harus memenuhi semua kebutuhan emosi kita. Belajarlah untuk saling memberi dan menerima, saling membantu dan mendukung.
11.  Biasakalah untuk saling berbicara dengan orang lain dan menjadi pendengar yang penuh perhatian. Pusatkan perhatian pada orang lain dan apa yang mereka minati, perhatikan empati.
12.  Jangan menyangkal kalau anda memang kesepian, dan bicaralah kepada sahabat yang matang, yang anda percayai, jangan diam-diam saja.
13.  Jangan menjaga gengsi, maafkanlah orang yang menyakiti kita, dan perbaiki hubungan kita dengannya. Jangan terlalu gampang curiga.

KECANDUAN BERPIKIR NEGATIF, Manusia Inginkan kehidupan kekal?


Pada tanggal 3 Maret 1513, penjelajah asal Spanyol Juan Ponce de Leon memulai suatu ekspedisi yang terkenal. Ia berlayar dari Puerto Riko dengan harapan mencapai pulau Bimini. Menurut legenda, ia mencari sumber air ajaib – mata air awet muda. Tetapi, ia berlabuh di tempat yang sekarang adalah Negara bagian Florida, AS. Tentu saja, ia tidak pernah menemukan mata air yang memang tidak ada itu.

Dewasa ini, manusia pada umumnya hidup tidak lebih dari 70 atau 80 tahun. Meskipun di Guinness Book of World Records mengatakan bahwa usia orang yang paling tua adalah 122 tahun dan 164 hari. Tetapi, pakar etika biologi John Harris mengatakan, Riset modern kini memperlihatkan bahwa ada kemungkinan untuk mencapai masyarakat yang bisa mengelakan usia tua – bahkan kematian. Sejumlah peneliti abad ke-21 berbicara tentang kekekalan yang boleh dikatakan telah dicapai, tak terbatasnya jangka hidup manusia mulai tahun 2099, suatu kemampuan untuk memiliki perkembangbiakan sel yang kekal, dan semacamnya.

Dalam bukunya The Dream of Eternal Life (impian hidup kekal), Mark Benecke berkomentar, hampir seluruh tubuh diperbaharui beberapa kali selama hidup….. setelah kira-kira tujuh tahun, kita menjadi orang yang benar-benar baru. Namun, tidak berlangsung tanpa batas karena sel-sel berhenti berkembang biak setelah mencapai jumlah pembagian yang telah ditentukan sebelumnya. Akan tetapi, jika jumlahnya tidak ditentukan, kata Benecke, tubuh manusia dapat memperbaiki diri untuk waktu yang sangat lama – bahkan selama-lamanya.

Pertimbangan juga, kapasitas menunjukan otak manusia, yang jauh lebih besar daripada yang dapat digunakan sepanjang masa hidup kita yang pendek. Menurut Encyclopoedia Britannica, otak manusia dianugrahi potensi yang jauh lebih besar ketimbang yang dapat digunakan dalam jangka hidup seseorang artinya otak manusia memiliki kapasitas otak dalam menampung informasi boleh dibilang tidak ada batasnya. Mengapa para peneliti tidak menemukan alasan fisiologis kita mati? Dan, mengapa otak manusia memiliki kapasitas yang luar biasa seperti itu? Mungkinkah kita dirancang untuk terus memperoleh pengetahuan selama-lamanya? Mengapa pula kita bisa membayangkan kehidupan yang awet muda nantinya dikala usia tua tapi sehat?

Hidup selama-lamanya? Banyak orang yang menolak mentah-mentah gagasan seperti itu. Beberapa orang bahkan mengatakan bahwa mereka tidak berminat untuk hidup selama-lamanya. Mengapa ada yang berpandangan seperti itu?

Kehidupan abadi itu membosankan?. Beberapa orang berpendapat bahwa hidup selama-lamanya itu membosankan. Mereka memaksudkan kehidupan yang monoton dari banyak pensiunan yang kerjanya cuma seperti menonton televisi, olah raga, dan jalan-jalan, jika itu yang anda rasakan, pertimbangkan apa yang dikatakan astronom Robert Jastrom sewaktu ditanya apakah kehidupan abadi akan menjadi kutukan atau berkah? Jastrom menjawab, itu akan selalu menjadi berkah bagi orang yang selalu ingin tahu dan ingin belajar.

Gagasan bahwa mereka ingin memiliki keabadian untuk menyerap pengetahuan akan menghibur mereka dan semua manusia. Tetapi, bagi orang lain yang tidak ingin mempelajari hal-hal baru dan yang pikirannya tertutup, itu akan menjadi kutukan dan sangat mengerikan. Merekalah manusia yang tidak punya cara untuk mengisi waktu. Apakah kehidupan abadi itu membosankan atau tidak, itu banyak tergantung pada sikap kita. Jika anda selalu ingin banyak tahu dan belajar, pikiran-pikiran kita dapat mencapai apa yang kita inginkan seperti dibidang seni, music, arsitektur, pertamanan, atau kesibukan apa pun yang bermakna yang menarik bagi anda. Hidup kekal di bumi ini akan menyediakan prosepek menarik, menakjubkan untuk terus mengembangkan potensi anda dalam berbagai bidang kegiatan.

Jika kita dapat mempertunjukan dan merasakannya maka kehidupan kekal tersebut tentu akan sangat memuaskan. Kita diciptakan dengan kesanggupan untuk mempertunjukan kebersamaan, dan kita tumbuh sejahtera apa bila kita merasa kebersamaan tersebut bersama orang lain dan akan mendatangkan kepuasan yang tidak lekang dimakan waktu. Hidup selama-lamanya akan memberikan kesempatan yang tak habis-habisnya untuk memupuk kebersamaan tidak hanya untuk sesama manusia tetapi juga khusus untuk Tuhan. Jadi, bagaimana mungkin kehidupan kekal itu membosankan dan tidak memuaskan?

Kehidupan itu singkat dan berharga. Beberapa orang merasa bahwa karena singkatnya kehidupan itu menjadi sangat berharga. Meraka kadang kala membandingkannya dengan emas, yang ada hanya dalam jumlah terbatas. Seandainya emas dapat ditemukan di mana-mana, nilainya bakal berkurang. Meskipun demikian, emas akan tetap indah. Sesungguhnya, begitulah kehidupan kita ini. Menikmati hidup dapat kita samakan dengan menghirup udara yang berlimpah. Para awak kapal selam yang rusak akan menganggap udara sangat berharga. Setelah mereka diselamatkan. Menurut anda apakah mereka akan mengeluh tanpa rasa sukur karena bisa menikmati lagi udara secara berlimpah? Tentu saja tidak!.

Seperti para awak kapal itu, kita dapat diselamatkan, bahkan dengan prospek yang lebih besar, yakni kehidupan yang menghasilkan karya-karya besar dari hasil berpikir positif untuk kemaslahatan semua manusia, itulah yang menjadi kehidupan yang abadi kita.

E. Wasiat Berpikir Positif untuk Kepribadian Mandiri


Ada 10 wasiat berpikir positif ;

1.      Keinginan yang menggebu
2.      Keputusan yang kuat
3.      Bertanggung jawab penuh ; percaya kepada tuhan. Sebab tanpa dia kita tidak bisa mewujudkan cita-cita, cinta yang sangat besar pada orang tua dengan membuatnya bangga, impian yang teramat besar yang kemudian berubah menjadi kemungkinan, lalu cita-cita yang jelas, keinginan yang menggebu dan selalu menguat seiring bergulirnya waktu, keputusan yang kuat dan tak ragu-ragu, bertanggung jawab penuh atas semuanya. Tidak pernah menyalahkan siapapun dan apa pun. Berkonsentrasi kepada tujuan, menghargai waktu latihan, cara-cara sehat, hasil yang didapat, apapun itu.
4.      Persepsi yang disadari
5.      Menentukan tujuan ; ada 7 aspek penting dalam kehidupan normal yaitu : aspek spiritual meliputi cinta kepada Allah, toleransi sepenuhnya dan murah hati, aspek kesehatan terdiri atas berpikir sehat, pola makan yang sehat dan olah raga, aspek kepribadian terdiri atas percaya diri, pengembangan diri, penghargaan terhadap diri sendiri dan citra diri, aspek keluarga terdiri atas hubungan dengan keluarga, suami-istri, dan hubungan orang tua dan anak, aspek sosial mencakup hubungan dengan masyarakat dan kemampuan berintegrasi dengan orang lain, aspek profesi terdiri atas tujuan bekerja, pekerjaan, prestasi dan perbaikan keterampilan, aspek material terdiri atas pendapatan yang ada dan target keuangan yang akan tercapai.
6.      Waktu yang positif
7.      Penegasan yang bisa dipertanggung jawabkan
8.      Pengembangan diri ; membaca, mendengarkan kaset audio, menonton kaset video, kajian umum, pelatihan dan pelatihan secara rutin
9.      Ketenangan dan renungan harian
10.  Perhatian individual dan kegiatan harian